Seorang wanita muslimah yang beriman akan mencapai kedudukan yang tinggi dan mulia jika memperhatikan aqidahnya yang muncul dari kedalaman hatinya, cinta dan loyalitas kepada Allah Rabb-nya, serta berharap dan takut kepada Allah. Inilah aqidah yang mendorongnya untuk berlomba-lomba di dalam ketaatan kepada Allah Rabb-nya yang menguasai langit dan bumi dan berlomba-lomba untuk tunduk kepada Allah.
Ketaatan dan ketundukan ini muncul dari ilmu yang kokoh terhadap Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW. Seorang wanita muslimah yang beriman mengetahui dengan yakin bahwasannya ia diciptakan oleh Allah dan akan kembali kepadaNya. Dan Allah telah memilih seorang wanita agar menjadi ibu para umat manusia.
Seorang wanita adalah ibu para manusia yang mereka merasa tenang kepadanya, mereka merasa gembira di dunia dan akhirat lantaran suri tauladan seorang wanita yang shalihah dan pendidikannya yang tinggi dan mulia, kepemimpinannya yang lembut dan bijaksana, serta dengan pengajarannya yang bersandar kepada kitab Al-Qur'an dan sunnah RasulNya.
Seorang wanita adalah ibu bagi masyarakat yang bijaksana di rumah suaminya, Rasulullah SAW bersabda, "Seorang wanita adalah seorang pemimpin di rumah suaminya, dan ia bertanggung jawab terhadap apa yang dipimpinnya."
Sebagian penyair mengatakan, Seorang ibu adalah sekolahan / Jika anda menyiapkannya / Berarti anda menyiapkan generasi yang baik / Seorang ibu adalah taman / Jika seseorang memeliharanya, ia akan tumbuh dengan baik / Seorang ibu adalah guru pertama...
Dan tidaklah para ulama yang terkemuka dan para penceramah yang mahir serta fasih melainkan dilahirkan dari perempuan-perempuan yang baik. Maka hendaknya seorang wanita yang shalihah menjadi anak perempuan yang beradab, isteri yang taat, dan seorang ibu yang bertakwa. Hingga masyarakat Islami tumbuh berdiri di atas kesucian, kehormatan, ketakwaan, dan keimanan seorang wanita.
Diterjemahkan dari Majalah Al-Ashalah - Abdul Shamad bin Muhammad Al-Katib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar